Gan..Gan..Den Juragan (bos dalam bahasa Jawa). Dalam satu dua kesempatan
akhir-akhir ini saya terlibat dalam pembicaraan dimana kita mengenang masa
lalu. Kenangan yang manis setelah dilewati namun agak sedikit memalukan ketika
menjalani. Kenangan bahwa sering kali kenyataan itu memang pahit ketika kondisi
ekonomi terbatas namun jadi terasa manis manakala saat ini kondisinya sudah
lebih baik.
Saat beberapa belas atau puluhan tahun kemudian saya bisa merasakan syukur
karena sedikit perbaikan ekonomi yang saya alami. Pengalaman yang menguji daya ‘survive’
dan keinginan kita. Well, hamba seorang
rakyat jelata yang mengalami beberapa kejadian berikut di bawah ini. Jadi..
kami hanya bisa bilang kepada para orang-orang yang cukup berada itu bahwa, “Hidup
itu perjuangan, Gan!”
*PENGALAMAN SD*
Silakan ikut tersenyum-senyum bagi yang pernah mengalami hal yang sama.
Anda juga tetap bisa tertawa. Pelan-pelan saja ya! Orang sekitar Anda akan
penasaran dan pasti Anda akan menyebarkan cerita saya ini. Percayalah, saya
sesungguh agak malu menceritakan pengalaman ini.
Jadi ceritanya saya sedang terkenang pengalaman SD. Ada saat dimana di pagi
hari sebelum berangkat sekolah saya sibuk mencari karet. Bukan..bukan untuk
mengepang rambut saya yang panjang tapi untuk (ssstt..tolong pelan saja ya
tertawanya) kaus kaki saya. Pertama, saya menggunakan kaus kaki seperti biasa. Kedua,
saya mengambil karet dan memasangkannya pada setiap kaki saya. Lalu ujung kaus
kaki itu akan saya gulung untuk menutupi karet itu.