Kemunculannya begitu
tenang, nyaris tak kentara
Bulan memang tidak
segegap gempita matahari
Yang membuat setiap orang
berpose saat ia terbit maupun tenggelam
Ia selalu sukses menarik
perhatian dan bahkan dijadikan rujukan waktu yang utama
Ia adalah simbol kekuasaan dan kekuatannya
Dan manusia tak kuasa menolak keinginan untuk menjadi berkuasa dan kuat
Ahh bulan..
Ia tetap dengan anggun
terbit dan tenggelam setiap hari
Tidak peduli orang akan
mengaguminya atau tidak
Hanya segelintir orang
yang melankolis seperti penulis ini yang memperhatikannya
Pengagumnya adalah
orang-orang yang pemalu
Termasuk yang
memproklamirkan menggunakan lunar calendar, meski bukan pengagum yang sebenarnya
Hmm Bulan..bulan
Hadirnya tetap memberi
latar gelap sebagai penjelas bahwa terang itu ada
Cahayanya cukup jadi
penerang jalan setapak orang-orang yang kehilangan ‘arah tujuan’
Meski lebih tak kentara
di kota dengan banyaknya lampu-lampu gemerlap
Tetap saja lembutnya
cukup untuk mempengaruhi pasang surut ombak di lautan lepas
Hari ini kudedikasikan
diriku untuk mengagumimu
Yang tetap rendah hati
tanpa lelah mengelili bumi sebagai tanda setiamu
No comments:
Post a Comment